Doa Bersama Teladan 2014

Biasanya, kalau mau mendekati ujian seperti ujian nasional, banyak sekolah-sekolah yang menyelenggarakan doa bersama. Acaranya bisa doa bersama saja, kadang ditambah makan-makan, ada juga yang sampai menginap segala. Yang terakhir ini contohnya sekolah saya. Saya tidak tahu apakah tahun sebelumnya diadakan doa bersama dengan acara menginap juga atau tidak, tapi tahun ini sekolah mengadakannya untuk angkatan saya. Acaranya berlangsung di kaliurang selama dua hari. Awalnya saya kira akan membosankan seperti doa bersama pada umumnya, tapi daripada di rumah tidak melakukan apa-apa, mau tidak ikut alasan mau belajar juga tidak mungkin karena nyatanya saya jarang belajar, jadi saya pikir lebih baik ikut saja.

Berangkat ke sana dengan membonceng teman, di tengah jalan hujan. heol… Sudah hujan, dingin lagi. Kaki saya sampai kram. Saya menginapnya di vila yang ternyata cukup besar, karena dapat menampung satu angkatan yang jumlahnya mencapai 260 orang anak. Satu kamar diisi enam orang anak, tempat tidurnya hanya tiga seukuran satu orang. Bocor lagi. Tidak enak sebenarnya, tapi mau gimana lagi, sudah sampai di kaliurang.

Tapi yang namanya susah, repot, tidak enak, akan lenyap kalau ada teman. Kami ngobrol-ngobrol saja sambil duduk lesehan di lantai. Karena di kamar lantainya dingin, dan tidak ada karpet, kami memutuskan untuk menggelar selimut saja. Lumayan juga untuk alas sholat kalau malas ke masjid. Lagipula saya dan teman saya membawa selimut, jadi kami tidak akan kekurangan selimut.

Acara menginap ini diisi dengan motivasi, sharing-sharing, dan tentu saja doa bersama. Saya pikir pakai acara nangis-nangis segala, tapi ternyata tidak. Ya baguslah, tidak perlu menghabiskan sekotak tisu, ramah lingkungan. Malamnya tidur selama empat jam. Kami diharuskan untuk bangun pagi-pagi sekali untuk sholat malam. Lalu dilanjutkan pengajian sebentar dan sholat subuh. Setelah itu ada outbond. Outbond yang nggak mutu, asik sih, tapi nggak mutu. Bermanfaat sih, tapi menurut saya tetap nggak mutu. Parahnya, aktivitas outbond ini dilakukan ketika perut kami semua kosong. Tentu saja anak-anak pada malas dan lenjeh sewaktu outbond. Kami semangat sih, walau sambil menahan sakit perut. Dan tentu saja momen kami yang paling semangat adalah ketika berfoto bersama.

Setelah outbond, kami makan pagi. Akhirnya.. saya kira setelah itu masih ada acara penutupan, perpisahan, dan sejenisnya, tapi ternyata tidak. Setelah makan kami diperbolehkan untuk langsung pulang. Langsung pulang! otomatis saya sama teman saya langsung tata-tata, merapikan kamar. Lalu makan. Saya makannya tidak banyak-banyak, tapi lama (ini tidak penting jangan dibaca). Saya sih sebenarnya masih mau ngobrol dulu sama teman-teman saya, tapi sudah keburu dijemput. Yasudah saya pulang dulu.  end.

Tinggalkan komentar